Wisata Sejarah ke Pura Goa Gajah di Bali

Wisata Sejarah ke Pura Goa Gajah di Bali

Posted by shinobi apuy on Thursday, January 1, 2015

Pulau Bali selalu memiliki berbagai lokasi wisata yang sangat menarik untuk dikunjungi. Karena itulah, Hotel di Bali selalu dipenuhi oleh wisatawan lokal maupun asing. Bahkan, Bali tidak hanya dikunjungi oleh wisatawan pada saat musim liburan saja, tetapi juga di hari-hari biasa. Ada satu hal yang hampir selalu bisa kita temui di setiap tempat wisata di Bali, yaitu Pura. Memang sebagian besar tempat wisata di Bali adalah Pura, namun hal ini ternyata tidak mengurangi minat wisatawan untuk datang ke Bali. Salah satu faktor penyebabnya adalah, karena meskipun sama-sama sebuah Pura namun setiap Pura memiliki suasana yang berbeda.

Selain memilih banyak tempat hangout asik, wisata religi dengan mengunjungi pura di Bali bisa jadi pilihan. Salah satu Pura yang tidak kalah menarik untuk di kunjungi yaitu Pura Goa Gajah, atau sering juga disebut Goa Gajah. Tempat wisata ini berlokasi di Desa Bedulu, Gianyar, Bali dan masih satu rute dengan perjalanan dari Ubud ke Kintamani. Karena lokasinya yang mudah ditempuh, Goa ini sering ramai dikunjungi oleh wisatawan. Akan tetapi, bagi wisatawan yang ingin mengunjungi Goa ini ada baiknya untuk mempersiapkan fisik terlebih dahulu. Untuk menikmati wisata Pura Goa Gajah di Bali ini, para wisatawan harus menuruni jalan setapak karena Goa ini berada sekitar 10 meter di bawah lokasi yang menjadi pintu tiket.

Wisata Pura Goa Gajah di Bali

Goa Gajah dipercaya dibangun pada Abad ke-11 saat masa pemerintahan Raja Sri Astasura Ratna Bumi Banten, Raja Bedulu. Hal ini disimpulkan berdasarkan pada prasasti yang dipahatkan pada dinding timur di mulut Goa, yang berupa tulisan menggunakan  huruf Kediri Kwadrat. Nama Pura Goa Gajah sendiri berasal dari perpaduan Pura Guwa dengan Ergajah dan Lwa Gajah. Ini merupakan nama-nama yang terdapat pada prasasti.

Dalam Pura ini terdapat banyak peninggalan sejarah. Pada bagian mulut Goa, terdapat pahatan kepala Kala dengan mata melirik ke arah kanan. Pahatan ini dipercaya memiliki fungsi yang sama dengan Bhoma, yaitu relief muka raksasa yang ada pada gapura sebuah bangunan suci. Keduanya dipercaya berfungsi untuk menjaga bangunan tersebut. Bagian dalam Goa terdapat 11 buah ceruk sebagai tempat pertapaan. Selain itu, terdapat juga patung Ganesha yang dianggap sebagai Dewa Penyelamat dan Pelindung Ilmu Pengetahuan.

Di Pelataran Goa Gajah, terdapat petirtaan atau tempat mandi. Air di tempat ini dipercaya sebagai air suci. Petirtaan ini berukuran sekitar 12 x 23 m2 yang terbagi menjadi 3 bilik. Di bagian depan Petirtaan terdapat kumpulan artefak. Selain Petirtaan, di pelataran ini juga terdapat 2 bale, yaitu Bale Angklung dan Bale Pemiosan. (Yv)

{ 0 comments... read them below or add one }

Post a Comment

 
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...